SAE Invitation |
Wanita yang akrab dipanggil teh Nia ini menceritakan tentang kisah perjuangannya dalam penyelamatan aset & warisan budaya melalui restorasi film seluloid 35mm yang berjudul Tiga Dara (1956) buah karya dari bapak Usmar Ismail (bapak Perfilman Indonesia). Kenapa film Tiga Dara? Jawabannya karena beliau mempunyai kenangan dengan film tersebut. Itulah kenapa beliau merasa sangat dekat dan tergerak hatinya untuk menyelamatkan salah satu cikal bakal dari majunya perfilman Indonesia saat ini.
"Setelah 60 tahun sejak pertama kali diputar, film Tiga Dara sudah mengalami kerusakan fisik yang berat dan bangsa Indonesia terancam kehilangan salah satu aset budaya pentingnya” - Yoki P. Soufyan (SA Films)
"Tiga Dara harus di-scan beberapa kali karena tidak stabil” - Lisabona Rahman
- Pemerintah Belanda (EYE Museum-Amsterdam) adalah pihak pertama yang berinisiatif untuk melakukan restorasi Tiga Dara. Namun karena krisis ekonomi di Eropa saat itu proses restorasi tertunda pelaksanaannya tanpa ada kepastian waktu.
- SA Films mengambil alih proses restorasi, setelah lewat batas waktu yang disepakati dengan EYE Museum.
- Proses restorasi memakan waktu kurang lebih 17 bulan lamanya mulai dari bulan November 2014 s/d April 2016.
- Dua orang Indonesia yakni Lintang Gitomartoyo dan Lisabona Rahman terlibat langsung pada proses restorasi fisik dan sinkronisasi hasil scanning di laboratorium L’immagine Ritrovata, Bologna.
- Proses restorasi digital sepenuhnya dilakukan di Indonesia oleh PT. Render Digital Indonesia dengan lebih dari 150.000 frame yang direstorasi secara digital.
- Tiga Dara adalah film Indonesia pertama yang direstorasi pada resolusi 4K.
Tanggal 11 Agustus 2016 pukul 20:00 WIB bertempat di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki diadakan Konser 60 tahun Tiga Dara menampilkan Tara Basro, Tatyana Akman dan Titiek Puspa. Konser 60 Tahun Tiga Dara ini juga sebagai pesta rilis album soundtrack dari restorasi film musikal Tiga Dara yang dikomandoi oleh David Tarigan sebagai A&R. Juga melibatkan beberapa musisi dari berbagai genre seperti Aimee Saras, Bonita, Aprilia Apsari, Danilla, Anda Perdana, Monita Tahalea, Mondo Gascaro, hingga Indra Perkasa.
Pssstt... kak Said (Founder Palangka Raya Film Community) juga terlibat dalam penggarapan visual effect pada video clip Tiga Dara lo. Video clipnya bisa temen-temen tonton di bawah ini ya!
“To have a brighter future, we need to learn about our past” - SAE Indonesia
Salam sinema Itah!
Makin keren dan kece aja duo ini.. #respect
BalasHapusTerimakasih kakak..
HapusMba Evva juga keren dan kece 😄