Art for Cure Invitation |
Halo sobat pahari! Pada tanggal 28 April 2017
kak Nisa (Co-Founder Palangka Raya Film Community) mendapatkan sebuah
notifikasi melalui DM akun Instagram pribadinya bahwa dia telah menjadi salah
satu pemenang Artwork Competition dari Art for Cure Indonesia.
Art for Cure adalah sebuah pergelaran pentas
kesenian sebagai bentuk solidaritas bagi para penderita kanker sekaligus
mengenang saudara Yogi Reinaldo (Mahasiswa IKJ Fotografi 2007) yang telah
berpulang akibat kanker getah bening. Keuntungan yang didapat dari acara
tersebut sepenuhnya akan didonasikan kepada keluarga almarhum yang membutuhkan
dana sebesar 850 juta untuk mengganti biaya selama dirawat di rumah sakit.
Sobat pahari juga bisa ikut membantu dengan berdonasi melalui kitabisa.com
dengan mengklik link: https://ktbs.in/izr0d
Art for Cure Notification |
Acara Art
for Cure Indonesia - Cancer Awareness digelar pada tanggal 29 April 2017 di
Institut Kesenian Jakarta yang berlokasi di Kompleks Taman Ismail Marzuki Jl.
Cikini Raya No. 73 Cikini, Menteng - Jakarta
Pusat. Acara tersebut mengadakan Pameran Seni, Edukasi Kanker, Lelang Karya,
Pentas Musik, Bazar dan Pertunjukan Seni.
Salam
sinema Itah!
mungkin ini sudah rejeki saya,tanpa di sengaja kemarin saya buka2 internet,saya lihat postingan dari pak mansur tentan MBAH BUDI HARTONO.katanya bisa membantu orang melunasi hutang melalui program pesugihan,jadi saya memberanikan diri untuk hubungi,karna ekonomi sangat susah,semenjak usaha bangrut,syukur alhamdulillah MBAH BUDI HARTONO mau membantu saya,saya di kasi pesugihan dana gaib 5Miliar.terima kasih banyak MBAH,usaha yang dulunya bangrut,kini sudah saya bangun kembali,berkat bantuan MBAH.rencana saya dan keluarga,mau datang ketempat MBAH untuk silatuh rahmi,bagi saudarah2 yang ingin merubah nasib seperti saya,silahkan hubungi O85_256_077_899 MBAH BUDI HARTONO untuk info lebih lengkap buka blog MBAH agar lebih di mengerti KLIK PESUGIHAN DANA GAIB silahkan buktikan sendiri,karna saya sudah membuktikan,ingat kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya,inilah kisah nyata dari saya PAK SUTOMO tanpa rekayasa..
BalasHapus